Cari Blog Ini

Rabu, 01 November 2023

Cara Menjatuhkan Mental Lawan dalam Tenis Meja

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



Mental pemain sangat berkaitan dengan pikiran dan psikis pemain yang bersangkutan. Sebetulnya saya kurang sependapat dengan istilah "menjatuhkan mental lawan". Akan lebih baik jika kita yang menaikkan mental dan kemampuan diri sendiri sebagai modal meningkatkan rasa percaya diri ketika memasuki arena pertandingan.

Apa sih indikator seorang pemain dikatakan memiliki mental yang kuat? Apakah dia tidak pernah terpuruk, kalah, sedih atau menangis?

Bagi saya, pemain yang memiliki mental kuat adalah pemain yang mampu melewati berbagai macam tekanan atau kondisi yang sulit secara adaptif ketika bermain.

Pemain yang memiliki mental kuat adalah mereka yang memiliki resistensi tinggi dalam dirinya.

Bentuk resistensi jika pemain melakukan perlawanan dan penolakan untuk memprotes perubahan situasi yang terjadi karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal ini lumrah dalam permainan tenis meja, karena kita tidak dapat berharap lawan memberikan bola yang enak untuk kita eksekusi. Setiap lawan akan  berusaha memberikan bola sulit sehingga kita dipaksa untuk berpikir sepersekian detik, kemudian mengambil keputusan yang tepat sebelum memukul bola.

Resistensi biasanya dilakukan oleh pemain yang berada pada level lebih rendah, terhadap lawan yang mempunyai level/ kemampuan bermain lebih baik. Jika dalam situasi seperti ini dan tidak dapat memanage rasa percaya diri, maka akan muncul rasa tidak PD dan rasa tertekan secara mental/ psikis. 

Nah, lalu bagaimana caranya agar seorang pemain bisa memiliki mental yang kuat?

Cara yang paling mudah adalah dengan meningkatkan kemampuan self-awareness dari individu pemain tersebut. Self-awareness adalah kemampuan pemain untuk mengenali dirinya, seperti karakter, sifat, pikiran, dan juga perasaan.

Dalam konteks bermain tenis meja, yang pertama harus kita lakukan adalah berlatih untuk meningkatkan kemampuan bermain. Teknik, taktik dan strategi harus dikuasi dengan benar. Perasaan dan emosi yang stabil pada akhirnya dapat membantu menemukan cara terbaik dalam pengambilan keputusan ketika bermain.

Jika secara fisik, teknik, perasaan dan emosi relatif aman, kita tidak ada masalah berarti dari sisi mental (kuat), dan kita bisa survive walau dalam kondisi tertekan sekalipun.

Jaringan pendukung seperti keluarga, teman satu team atau hubungan sosial lainnya dapat memotivasi kita merasa pantas dan layak untuk berjuang dalam memenangkan pertandingan.

Mental kita bisa menjadi kuat ketika kita merasa punya makna dalam berjuang selain untuk diri sendiri. Bertanding membela Klub atau Daerah misalnya, akan meningkatkan motivasi yang berlipat.

Jika berlatih secara teratur dan ingin cepat meningkat, lakukan hal yang "sulit" tantang diri kita (otak kita) di luar zona kenyamanan, misalnya dengan bermain melawan pemain dengan level di atasnya.

Jangan takut gagal (limiting yourself), takutlah jika kita tidak berani mencoba sesuatu yang baru dan stuck di satu tempat saja. Bermain tenis meja tidak sekedar menilai hasil yang ingin dicapai, tetapi bagaimana kita berproses. Percayalah kalau proses tak pernah mengkhianati hasil.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/09/apakah-mental-bermain-tenis-meja-dapat.html?m=1

Jika kita ingin berkualitas, tidak ada cara lain kecuali menantang diri kita untuk terus berlatih. Komitmen pada perkembangan keberlanjutan. Jangan menipu diri kita dengan "keberanian semu".


Semangat sehat dan salam 🏓

4 komentar:

  1. Terimakasih pak salah satu artikel terbaik buat saya selama saya baca dan ikuti

    BalasHapus
  2. Terimakasih kembali support yg luar biasa, semoga bermanfaat bagi kita semua

    BalasHapus