Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Tidak ada yang abadi. Ya, dalam kompetisi tenis meja ada kalanya menang dan ada kalanya kalah, itu wajar. Dan menang atau kalah menjadi barometer untuk melihat progres latihan kita.
Setiap kekalahan yang membuat kita menangis, pasti ada akhir yang manis. Ibarat obat yang kita minum saat sakit, pasti pahitnya hanya sesaat saja, begitu juga kekalahan, tidak selamanya akan membawa kita selalu menuju ke situasi yang rumit dan sulit, begitupun pelangi tidak datang begitu saja tanpa ada awan hitam, begitu pula kemenangan tidak akan kita rasakan sebelum ada kekalahan. Sikapi kekalahan dengan rasionalitas. Apa maksudnya?
Rasionalitas mengacu pada kemampuan untuk berpikir secara objektif, logis, dan terencana. Ketika menghadapi kekalahan, rasionalitas membantu seorang pemain untuk tetap tenang dan tidak terjerumus dalam emosi negatif yang bisa memperburuk situasi.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/12/siapkan-mental-untuk-siap-menang-dan.html?m=1
Usahakan dalam mengambil keputusan diawali dengan mengolah informasi secara rasional. Pemain yang mampu mengelola emosi dan menganalisis situasi secara obyektif cenderung membuat keputusan yang lebih baik.
Menyikapi kekalahan dengan rasionalitas bukan berarti mengabaikan atau menekan emosi, tetapi justru sebaliknya membantu pemain untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
Kekalahan adalah bagian dari proses belajar dan berkembang. Melalui kekalahan, seorang pemain memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, mengidentifikasi kelemahan, dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan mereka.
Kalah itu bukan akhir dan bukan gagal, tapi awal bagi pemain untuk menjadi lebih dewasa.
Semangat sehat dan salam 🏓