Cari Blog Ini

Selasa, 15 April 2025

Atlet Zakhwan Sport Akan Ikuti The SEA Youth Table Tennis Championships 2025

foto: Oegroseno/ PP PTMSI bersama Harif Fadillah/ Zakhwan Sport/ Joola Indonesia 

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



The South East Asian Youth Table Tennis Championships merupakan ajang kejuaraan tenis meja internasional bagi atlet muda. Kejuaraan yang akan berlangsung di GOR Soemantri Sport Center Kuningan Jakarta, 17-22 April 2025 ini mempertandingkan kategori  U-15 Putra/ Putri dan U-19 Putra/ Putri.

Indonesia akan bersaing dengan Brunai Darussalam, Kamjo dan Laos. Kemudian dengan Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam.





Indonesia sendiri akan mengirim pemain dari hasil kejurnas beberapa waktu lalu. Dan salah satunya berasal dari Klub RTTA Zakhwan Sport, yaitu Arfan Rizky Pratama (U-15 Putra).

Baca juga: Liga Internal Zakhwan Sport

Semoga hasilnya maksimal, bisa menginspirasi dan menjadi motivasi bagi pemain lainnya untuk meraih prestasi.


Semangat sehat dan salam 🏓

Senin, 14 April 2025

Generasi Emas Lansia dan Tenis Meja


Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



Bagi Generasi Emas Lansia, kalian harus tahu musuh dalam selimut yang sering datang diam-diam. Musuh dalam selimut tersebut bukan ada saat bermain tenis meja, tetapi lebih kepada penyakit.

Penyakitnya terlihat sepele di awal, tapi bisa membuat kita tidak menyangka bahayanya. Awalnya hanya masalah nafsu makan yang mulai tidak selera, badan terasa lemas dan gerak menjadi melemah.

Gejala awal tersebut adalah alarm tubuh bahwa otot kita pelan-pelan menyusut dan melemah. Nama penyakit ini adalah SARKOPENIA, atau bahasa gaulnya kita sering mendengar dengan istilah "otot minggat".

Baca juga: Kualitas massa otot dan Tenis Meja

Generasi Emas Lansia yang mengalami kehilangan keseimbangan, terpeleset, atau jatuh itu awalnya karena otot-otot mereka tidak kuat lagi menopang tubuh. Dimanapun tempat, semuanya bisa jadi bahaya.

Penyebabnya sepele, tapi ngeri!!
Perlu kita ketahui, pada usia 50-an, kita kehilangan otot sebanyak 2%.
Di usia 60-an, hampir 30% otot tubuh hilang.

Coba kita perhatikan tubuh kita, apakah mempunyai gejala makan sedikit karena nafsu makan hilang, malas bergerak karena capai terus, jalan kaki jadi pelan-pelan seperti slow motion?

Bagaimana caranya agar tetap strong di usia tua? Makan cukup dan konsisten olahraga adalah kuncinya.

Makanlah dengan tambahan asupan yang cukup protein seperti telur atau daging. Di usia lansia gigi sudah tidak kuat? Ya haluskan saja makanannya, asal tetap cukup gizinya.

Bergeraklah terus atau olahraga sesuai kesukaannya. Mau jogging, jalan santai, atau sekadar stretching di rumah tidak masalah. Yang penting gerak terus! Jika punya hobby tenis meja, teruslah berlatih di usia emas lansia ini agar meraih bonus otot tidak mudah melemah dan badan lebih bugar.

Selain otot, bagian yang perlu diperhatikan lainnya di usia emas adalah tulang. Asupan vitamin D sangat dibutuhkan oleh tulang kita.

Berjemur tiap pagi? Bagus! Tapi jangan hanya andalkan sinar matahari, karena kulit lansia sudah kurang efektif menyerap vitamin D. Tambahan suplemen vitamin D wajib buat mencegah osteoporosis dan pelemahan otot.

Selain ikhtiar di atas, Generasi Emas Lansia carilah aktivitas di luar, karena sosialisasi itu bisa menjadi obat. Ngobrol, curhat, atau ketemu teman sebaya membuat otak lebih fresh dan hati lebih bahagia.

Umur hanyalah angka, gaya tetap juara! Jaga makan, latihan rutin, refreshing, dan jangan lupa ibadah agar hati tetap tenang. Hidup itu bukan soal panjangnya usia, tapi seberapa banyak cerita seru yang kita tinggalkan!


Semangat sehat dan salam 🏓

Jumat, 11 April 2025

Pengaruh Konsistensi Berlatih Tenis Meja Terhadap Pencapaian Prestasi

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat 




Berbicara tentang pencapaian prestasi, ada satu faktor yang seringkali diabaikan oleh pemain tenis meja, yaitu konsistensi berlatih. Banyak pemain terjebak dalam siklus latihan yang tidak konsisten, mencoba sesuatu hanya sekali atau dua kali lalu menyerah ketika tidak melihat hasil yang instan. 

Konsistensi berlatih adalah kunci untuk pencapaian jangka panjang. Dalam artikel ini, saya akan membahas mengapa konsistensi latihan akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi.

Baca juga: Tips membantu pemain lebih konsisten

Beberapa alasan mengapa konsistensi berlatih berpengaruh terhadap pencapaian prestasi:

Membangun Kebiasaan yang Kuat

Konsistensi berlatih sangatlah penting, karena mampu membangun kebiasaan yang kuat. Kebiasaan adalah pondasi dari latihan kita dan menentukan seberapa sukses kita dalam mencapai tujuan. Ketika kita melakukan latihan tenis meja secara konsisten, itu menjadi kebiasaan dan terintegrasi ke dalam rutinitas latihan kita sehari-hari. 

Meningkatkan Produktivitas

Konsistensi juga berhubungan erat dengan produktivitas. Ketika kita konsisten dalam melakukan latihan yang mendukung tujuan kita, kita akan memaksimalkan waktu dan energi yang kita miliki.

Membangun Kepercayaan Diri

Konsistensi dapat membantu membangun kepercayaan diri pemain. Ketika pemain secara konsisten mencapai tujuan-tujuan kecil, maka pencapaian tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri. 

Mencapai Tujuan dengan Efektif

Ketika kita konsisten dalam tindakan yang mengarah pada tujuan, kita dapat membangun momentum dan terus maju menuju hasil yang diinginkan.

Mengatasi Rintangan dan Frustrasi

Dalam perjalanan mencapai prestasi, selalu ada rintangan dan kegagalan yang menghantui. Namun, konsistensi dapat membantu kita mengatasi rintangan dan menjaga semangat ketika kita menghadapi kegagalan. 

Mulailah menerapkan konsistensi dalam berlatih tenis meja dan lihatlah bagaimana hal itu akan mengubah permainan kita secara positif, sehingga kita bisa merasakan bagaimana pengaruh konsistensi berlatih tenis meja mempunyai peran penting terhadap pencapaian prestasi.


Semangat sehat dan salam 🏓