Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Tenis meja identik dengan putaran bola, dimana setiap gesekan bet terhadap bola akan menghasilkan putaran/ spin yang efek putarannya tidak selalu sama. Dalam melakukan pukulan harus memperhatikan timing dan posisi kaki, meskipun bola datangnya dengan pantulan yang tinggi tidak boleh disepelekan.
Bola tinggi adalah "makanan empuk" bagi setiap pemain. Bagaimana agar bola tinggi bisa dimaksimalkan menjadi poin? Karena jika menganggap remeh malah akan menjadi bumerang buat kita.
Ketika kita mendapati bola tinggi dari lawan, tentu harus kita manfaatkan sebaik mungkin untuk memperoleh poin. Bola tinggi tidak selalu enak untuk dieksekusi, karena ada faktor putaran bola di sana.
Koordinasi mata, tangan dan kaki mempunyai peranan penting terhadap kemampuan mengantisipasi bola dalam tenis meja. Dimana gerakan bermain tenis meja saat melakukan pukulan dan pengembalian bola selalu menggunakan lengan atau tangan dan kaki, sehingga kemampuan mengkoordinasikannya menjadi penentu efektifitasnya. Kurangnya koordinasi mata, tangan dan kaki dalam bermain tenis meja akan menghasilkan gerakan yang kaku, akibatnya pukulan maupun pengembalian bola yang dilakukan tidak terarah dengan tepat.
Selain koordinasi tersebut, ada timing dan posisi kaki yang tak kalah penting dalam tenis meja. Eksekusi bola tinggi harus memperhatikan timing dan posisi kaki yang tepat. Gerak kaki harus selalu mengikuti arah putaran bola yang datang. Jika bola tinggi gagal kita jadikan poin, akan bahaya untuk permainan selanjutnya. Dua kali gagal misalnya, akan menjadi rasa penyesalan kenapa "bola enak" yang seharusnya menjadi poin malah dibuang percuma. Rasa penyesalan akan berpengaruh terhadap mental pemain.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/05/pola-gerak-kaki-footwork-pada-tenis-meja.html?m=1
Mempelajari teknik kemampuan gerak harus melalui pengamatan dan mempraktekkan pola-pola yang dipelajari secara berulang-ulang. Dukungan yang mendasari keberhasilan dari hasil proses latihan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut berasal dari aspek kondisi proses latihan dan kondisi diri seorang pemain yang menjalani proses latihan. Untuk menyiapkan proses latihan perlu mempertimbangkan metode yang sesuai. Ketepatan dalam menentukan metode dapat mempengaruhi tingkat pencapaian dari tujuan latihan.
Dalam bermain tenis meja memerlukan daya pikir, penglihatan yang cermat, kecepatan bereaksi, menguasai segala kemungkinan gerak bola, gerak lawan, posisi dan alat.
Untuk itu dalam permainan tenis meja sangatlah diperlukan kecerdasan dalam membaca arah bola lawan, gerakan reflek, dan daya bereaksi yang cukup tinggi yang menjadi suatu keharusan seorang pemain tenis meja yang baik, yang kemudian diharapkan berprestasi di berbagai pertandingan.
Berlatihlah tanpa meninggalkan unsur-unsur psikis seperti intelegensi, emosi, motivasi, persepsi, kesenangan, kegembiraan, semangat dan sportivitas.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar