Cari Blog Ini

Kamis, 08 Agustus 2024

Siapa Atlet Tenis Meja Tertua di Olimpiade Paris 2024?

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat 




Olahraga tenis meja bisa dan aman dimainkan oleh segala usia, baik anak-anak maupun tua, baik untuk sekedar rekreasi ataupun prestasi. Seperti halnya di ajang Olimpiade, tenis meja tidak membatasi usia seorang atlet. Tentu tidak asal partisipasi, tetapi melalui babak kualifikasi yang ketat untuk bisa lolos Olimpiade. Lantas siapa atlet tenis meja tertua di Olimpiade Paris 2024?

Adalah Ni Xia Lian, atlet tenis meja veteran asal Luxemburg yang mampu membuktikan di usia yang tidak muda lagi (61 th) mampu berprestasi dengan tampil di ajang Olimpade. 

Atlet veteran kelahiran Shanghai itu memulai karir bermain tenis meja pada usia tujuh tahun di China, Ni bergabung dengan tim nasional (timnas) China pada 1979 dan meraih dua medali emas di Kejuaraan Dunia 1983 di Tokyo. Kemudian, dia meninggalkan timnas pada 1986 untuk belajar di luar negeri dan akhirnya menetap di Luksemburg pada 1991. Ni bahkan diberikan penghormatan menjadi pembawa bendera Luksemburg saat upacara pembukaan Olimpiade Paris.

Prestasinya memang tidak main-main, berkat semangat dan kegigihannya, di usia 61 tahun masih mampu berlaga di ajang bergengsi sekelas Olimpiade. Walau kalah dari petenis meja ranking satu dunia Sun Yingsha di babak 32 besar, Ni Xia Lian mendapat tepuk tangan meriah di South Paris Arena. Kekalahannya tersebut menutup perjalanannya yang luar biasa di Olimpiade Paris.

Ni Xia Lian sebagai atlet tenis meja tertua menjadi panutan dan inspirasi bagi pemain dan penggemar tenis meja di seluruh dunia. Ikon ketangguhannya dipertontonkan dengan semangat juang yang tinggi.

Gaya permainannya yang tidak familiar dengan teknik kidal dan karet bintik panjang yang unik, "Bibi Ni" begitu sebutan nama yang disematkan para pemain China dijadikan senjata andalan untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan. 

Baca juga: Pukulan Unik Tenis Meja Yang Menyulitkan Lawan, Tiongkok Diacak-acak Pemain Muda Swedia

Pukulan Unik Tenis Meja Yang Menyulitkan Lawan, Tiongkok Diacak-acak Pemain Muda Swedia

Usai dikalahkan oleh Sun Yingsha, selain mendapatkan standing ovation dari seisi South Paris Arena, pelatih sekaligus suami Ni, Tommy Danielsson juga membisikkan kata-kata penyemangat dan memberikan kecupan lembut kepadanya.

Bagi kelas penghobi tenis meja seperti kita, sosok Ni Xia Lian tentu memberikan inspirasi dan dapat menjadi teladan. Jika belum bisa berprestasi, setidaknya kita masih dapat sehatnya dari bermain tenis meja.


Semangat sehat dan salam 🏓








Tidak ada komentar:

Posting Komentar