Cari Blog Ini

Selasa, 06 Agustus 2024

Pukulan Unik Tenis Meja Yang Menyulitkan Lawan, Tiongkok Diacak-acak Pemain Muda Swedia

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat 




Dalam tenis meja, teknik pukulan dasar selalu diajarkan kepada pemain pemula. Namun bagi pemain pemula berusia dewasa terkadang mengalami kesulitan beradaptasi dalam melakukan pukulan dasar. Tak pelak lagi teknik pukulan otodidak yang dimiliki pemain tak bisa dihilangkan, dan terkadang pukulan unik tersebut menyulitkan lawan. Seperti yang terjadi di Olimpiade Paris baru-baru ini, Tiongkok yang mendominasi tenis meja dunia diacak-acak oleh seorang pemain muda asal Swedia.

Pada pemain tenis meja penghobi yang tujuan utamanya untuk rekreasi, mayoritas pukulannya adalah otodidak. Seiring berjalannya waktu, mereka belajar gerakan teknik dasar yang benar, tetapi biasanya pukulan otodidak yang unik masih lebih dominan. Hal ini sangat bisa dimaklumi.

Lain halnya pada pemain tenis meja profesional, hampir semua pukulannya mempunyai dasar yang baik. Namun, entah pukulan otodidak yang dikembangkan atau bagaimana, ada beberapa pemain profesional yang mempunyai pukulan unik. Sebut saja namanya Truls Moregard.


Truls Moregard merupakan atlet Swedia peringkat 26 dunia dan berusia 22 tahun. Olimpiade 2024 Paris adalah olimpiade pertamanya. Dengan bet dan gaya bermainnya yang tidak biasa, Moregard mengejutkan kekuatan Tiongkok saat ia mengalahkan petenis nomor 1 dunia Wang Chuqin di Babak 32 Besar. 

Baca juga: Cara menyikapi kekalahan dalam tenis meja

Wang Chuqin mengatakan bahwa variasi servis Moregard telah mengalahkannya, hal tersebut menggemparkan dunia tenis meja. Dunia tenis meja seolah diacak-acak oleh seorang Truls Moregard dengan pukulan-pukulan uniknya.

Di final Moregard berhadapan dengan Fan Zhendong. Lihat di game pertama, Moregard sangat mendominasi. Bukan hanya variasi servisnya, melainkan pukulan ular, chop block, backhand push, dan bahkan forehand slap-nya hingga berhasil mengalahkan Juara Dunia 2023 Zhendong dengan poin 11-7.

Untung saja Fan Zhendong dapat membalikkan score di game berikutnya dengan poin ketat  (11-9, 11-9, 11-8, 11-8). Pertandingan dengan sistem best of seven ini akhirnya dimenangi Zhendong dengan 4-1 (7-11, 11-9, 11-9, 11-8, 11-8) sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai peraih emas Olimpiade Paris 2024, disusul Truls Moregard (Swedia) perak dan Felix Lebrun (Prancis) perunggu.

Pertandingan tunggal putra Olimpiade Prancis ini pasti akan selalu diingat, karena Moregard membuat orang Tiongkok takut dengan bet segi enam dan gaya bermainnya yang unik. 

Bagi pemain tenis meja penghobi seperti kita tidak perlu berkecil hati, memiliki pukulan otodidak yang unik bisa diasah dan ditingkatkan menjadi senjata andalan ketika bertanding untuk bisa menyulitkan lawan sehingga menghasilkan kemenangan.


Semangat sehat dan salam 🏓

2 komentar:

  1. SETUJU dgn ulasan om kasmono, pukulan unik akan menjadi ciri khas seorang pemain ping pong, n bisa jadi andalan dalam pertandingan ping pong ,lawan akan sulit mengantisipasi nya.. BRAVO PTM PULE SMASH, kalah menang yang PENTING SMASHH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul om, salam kbali untuk temans di PTM Pule Smash

      Hapus