Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Olahraga tenis meja dapat dimainkan oleh siapa saja, baik tua, muda maupun anak-anak. Seiring berjalannya waktu belajar bermain tenis meja, semakin banyak pula teknik yang perlu dipelajari.
Tak jarang walaupun pemain sudah bertahun-tahun berlatih tetapi mempunyai sisi lemah.
Pemain usia dini jika dimulai berlatih dalam bimbingan pelatih, biasanya teknik memukulnya bisa diandalkan. Tetapi tetap mempunyai sisi lemah, terutama jika lawan memakai alat/ karet "aneh".
Pemain otodidak yang belajar tenis meja karena pergaulan, biasanya kuat di pukulan backhand. Pukulan backhand dipakainya untuk rally bola-bola dorong. Sedangkan forhandnya hanya sesekali dipergunakan untuk memukul jika bolanya memungkinkan untuk dismash. Namun begitu mencoba mengikuti turnamen misalnya, gaya seperti itu akan sangat mudah ditaklukkan oleh pemain berpengalaman, apalagi oleh pemain "anak sekolahan".
Untuk menutupi sisi lemahnya, pemain otodidak biasanya memerlukan alat untuk mendukung permainannya, baik kayu maupun karet. Namun biasanya karet yang menjadi prioritas pilihannya.
Lemah di sisi backhand
Pemain tenis meja dengan kelemahan di sisi backhand biasanya akan mencari solusi menggunakan alternatif karet yang lain. Ada yang memakai karet anti (spin/ power). Ada juga yang memakai karet bintik panjang (long pimple) untuk menutupi kelemahan di sisi backhand.
Baik karet antispin/ antipower maupun bintik panjang, mempunyai karakter yang unik. Namun kembali lagi kepada keahlian si pemakainya. Tidak serta merta memakai karet tersebut akan menjadi pemain yang menangan, karena lawan kita juga akan mempelajari cara mengatasinya. Bagi pemain yang belum paham, dapat dipastikan akan mengalami kesulitan melawan pemain berkaret antispin maupun bintik panjang. Di sinilah, sisi backhand yang tadinya menjadi titik lemah, kini bisa berbalik menjadi kekuatan yang bisa diandalkan.
Namun saya tidak merekomendasikan untuk menutupi kelemahan di sisi backhand dengan memakai karet bintik pendek.
Lemah di sisi forhand
Pemain yang mengandalkan smash atau tembak dengan forhandnya, akan mengalami kesulitan jika menemukan lawan dengan bola backspin/ chop yang kuat. Backpin kuat/ padat akan nyangkut di net jika dismash. Harus dengan cara spin/ putaran yang kuat pula. Namun jika sudah berlatih ternyata hasilnya tidak maksimal, tak jarang pemain akan mensiasatinya berlaih menggunakan karet bintik pendek/ bintik serang dipasang di sisi forhandnya.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2022/12/bintik-proses-binpros-dalam-tenis-meja.html?m=0
Sekali lagi, tenis meja bukan olahraga yang ketergantungan dengan alat tertentu, namun lebih kepada keterampilan yang dimiliki setiap pemain. Teruslah dan jangan patah semangat untuk berlatih, usaha tak akan pernah mengkhianati hasil.
Analisis ini bisa saja salah, namun setidaknya akan menambah khasanah literasi bagi kita pecinta olahraga tenis meja. Kritik dan saran silahkan tulis di kolom komentar.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar