Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Selama kurang lebih lima tahun terakhir ini saya belajar bermain tenis meja, banyak sekali pengalaman yang bisa diambil hikmahnya. Banyak hal menjadi inspirasi saya dalam bermain tenis meja maupun dalam berinteraksi sesama penghobi.
Dari pengalaman tersebut saya mencoba mengartikulasikan dan mengejawantahkan apa yang ada dalam pikiran saya tentang tenis meja dengan bahasa saya.
Penulis selain membutuhkan penguasaan materi, juga dituntut berkreativitas dan berimajinasi. Berselancar fantasi dibutuhkan saat menulis, meskipun kita belum mampu mengimplementasikan sendiri teknik bermain dengan benar, tetapi jika kita selalu memainkan imajinasi kita dan fokus terhadap permainan itu, kemudian menuliskan imajinasi itu, dan banyak orang yang membaca tulisan kita, maka bisa jadi kita dianggap sebagai ahli dalam memainkan teknik tersebut. Betapa kekuatan kata-kata dapat menyulap seseorang yang tidak dapat melakukan apapun, menjadi seorang ahli meski tidak pernah melakukannya. Oleh karena itu, tidak selalu hal yang kita tulis, dapat kita lakukan dan dapat diwujudkan. Sehingga, dalam menulis membutuhkan kemerdekaan dalam berpikir dan berimajinasi.
Ketika seseorang dapat mengungkapkan ide-idenya, maka sebenarnya dia sedang menciptakan sebuah peristiwa. Imajinasi yang berkembang dalam pikiran penulis bisa memberikan gambaran sebuah peristiwa yang mungkin dia tidak pernah mengalaminya. Berusaha menggiring pembacanya untuk segera melakukan aksi untuk mewujudkan peristiwa yang dia tuangkan dalam tulisannya. Karena pembaca yang membaca idenya mungkin mempunyai inspirasi untuk mewujudkan apa yang ada dalam pikiran penulis.
Kata-katanya menjadikan penulis sebagai raja. Dia bisa memerintah kata-kata yang dia sajikan dan menentukan arah tujuan kalimat yang disusunnya. Dia juga dapat memanipulasi makna kata-kata yang ditulisnya menjadi sebuah kalimat yang berjuta makna. Pembaca dengan latar belakang kehidupan dan pendidikan yang berbeda, seakan terbawa perintah sang penulis untuk mengikuti arah pikirannya.
Menulis itu tidak sesederhana yang dibayangkan, ada proses kreatif di dalamnya yang dapat kita peroleh melalui berbagai aktivitas, membaca, meneliti, bermain, mendengar sesuatu, berkunjung pada suatu tempat, berdiskusi dengan orang terdekat, bahkan dapat menjadi bagian dari suatu peristiwa. Proses kreatif selanjutnya adalah bagaimana kita dapat menuangkan ide-ide kita. Proses kreatif itu pula yang menghantarkan kita sebagai subjek pendidikan selama proses penulisan itu berlangsung.
Ternyata tulisan-tulisan saya tentang tenis meja yang baru seumur jagung dimonetisasi mendapat apresiasi dari google adsense. Terimakasih google adsense..
Sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada teman-teman yang suka dengan tulisan-tulisan yang saya sajikan selama ini, kali ini saya sajikan link semua artikel yang sudah saya indeks ke google.
Mohon dukungan view dan klik iklan yang ada pada artikel tersebut
agar kedepan saya lebih bersemangat dalam menulis artikel tentang tenis meja.
Adapun linknya adalah sbb 👉: https://kasmonomonex.blogspot.com/
Semoga bisa menginspirasi banyak orang, mohon maaf jika masih banyak kekurangan di sana-sini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan, silahkan tulis di kolom komentar.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar