Cari Blog Ini

Kamis, 30 Maret 2023

Cedera Saat Bermain Tenis Meja, Bagaimana Mengatasinya?

cara mengatasi Cedera Saat Bermain Tenis Meja


Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat


Tenis meja termasuk olahraga yang aman dilakukan oleh semua orang, anak-anak hingga orangtua. Namun jika dilakukan dengan sembrono dapat mengakibatkan cedera bagi pemainnya.
Cedera pemain tenis meja biasanya terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh akibat ketidaksengajaan maupun kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari.  Kurang pemanasan, intensitas latihan yang terlalu berat ataupun tingkat stress  psikologis yang sedang tinggi bisa menjadi pemicu terjadinya cedera. Yang paling sering terjadi yaitu keseleo, cedera lutut, otot bengkak dan cedera tendon.

Ketika terjadi cedera, apa yang harus kita lakukan?
Ketika hal itu terjadi, maka segera hentikan segala aktivitas. Memaksa tubuh untuk tetap bermain dan menahan rasa sakit hanya akan memperparah kondisi cedera. Pada kondisi seperti ini, bagian tubuh yang cedera  akan mengalami rasa sakit (inflamasi), bengkak, berwarna kemerahan dan terasa panas. Gejala ini akibat reaksi kimia di otot pada jaringan otot yang rusak. Jika tahap ini tidak ditangani dengan tepat, maka dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih parah.

Penanganan darurat cedera bertujuan untuk membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan:
-Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera.
-Kompres dengan es bagian tubuh yang mengalami cedera. Lakukan selama 20 menit, 4 – 8 kali sehari.
-Balut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan agar tidak terjadi pembengkakan.
-Tinggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar sirkulasi aliran darah  kembali lancar.

Setelah melakukan metode tersebut tetapi kondisi cedera tidak kunjung membaik, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan biasanya dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak.
Pengobatan umum pada cedera yaitu dibantu dengan dipasang sling dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Pada kondisi tertentu, dokter harus melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki cedera. Operasi biasanya dilakukan untuk cedera  tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
Tetapi bisa juga dengan cara tradisional, yaitu dengan cara diurut atau pijat (massage).


Selanjutnya pada tahap pemulihan cedera, dimana jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang rasa sakitnya dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit. Pertumbuhan jaringan baru ini berlangsung hingga jaringan terbentuk dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/03/tips-gerakan-dan-sikap-tubuh-dalam.html?m=1

Rehabilitasi adalah tahapan terakhir pada pemulihan cedera. Saatnya bagian tubuh yang mengalami cedera mulai dilatih digerakkan secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Tahap ini tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru agar cedera dapat sembuh total dan tidak menimbulkan cedera berulang di kemudian hari.


Semangat sehat dan salam 🏓

Tidak ada komentar:

Posting Komentar