Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Juni 2023

Pembinaan Usia Dini Atlet Tenis Meja


Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat 




Sebuah prestasi bukanlah suatu proses instan. Komponen internal maupun eksternal perlu dilibatkan dalam mendapatkan  bibit atlet yang berkualitas. Untuk bisa melihat dan merasakan hasilnya perlu proses pembinaan  yang panjang.

Dibutuhkan pemahaman, pengetahuan dan kesabaran dari pelatih dalam pembinaan atlet muda potensial, agar prestasi yang dinginkan bisa terwujud, dipertahankan dalam waktu yang panjang dan terhindar dari dampak negatif.

Anugerah  bakat  yang  sudah  dibawa  sejak  lahir, termasuk postur tubuh, kecerdasan  dan  lain sebagainya merupakan sebuah potensi. Namun jika potensi tidak ditangani dengan baik tak akan menjadi apa-apa. Potensi untuk menjadi prestasi harus dikelola, dieksplorasi  melalui pendidikan dan latihan yang terencana, sistematis,  dan berkesinambungan. 

Merubah dengan  sengaja  atau  memiliki  maksud dan tujuan, melalui pemikiran serta aplikasi dari ilmu pengetahuan dan keterampilan seorang pelatih, itulah yang dinamakan terencana.  

Sedangkan sistematis diartikan  sebagai teratur menurut sistem, memakai sistem,   logis, metodis dan terstruktur. 

Sedangkan berkesinambungan berarti   latihan yang dilakukan sepanjang waktu, berkelanjutan, terus menerus dan sesuai dengan tahapan yang  telah  direncanakan  dan disusun  yang tertuang tertulis dalam  perencanaan latihan dan program latihan. 

Melahirkan atlet berprestasi nasional dan internasional tanpa pembinaan usia dini merupakan hal yang mustahil. Orangtua, guru, dan pemimpin daerah mempunyai peran sangat penting untuk mendorong program pembinaan atlet usia dini.

Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia sangat potensial melahirkan atlet berprestasi. Lewat pembinaan usia dini, daerah bisa menemukan bakat seorang pelajar di cabang olahraga tenis meja untuk kemudian diserahkan ke pengurus PTMSI cabang.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/04/prestasi-puncak-atlet-tenis-meja-pada.html?m=1

Setelah ditemukan bakatnya, datanya disampaikan ke dinas yang membidani olahraga lalu diserahkan ke pengurus cabang daerah untuk dilakukan pembinaan atlet potensial tersebut. Dengan begitu diharapkan akan lahir atlet tenis meja berprestasi yang bisa membanggakan daerah hingga nasional bahkan internasional. 

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/06/science-untuk-peningkatan-prestasi.html?m=1

Peran semua instansi yang terlibat menjadi sangat krusial karenanya. Lakukan terobosan  dengan sport science niscaya akan lahir atlet berprestasi, karena program latihan dengan dukungan IPTEK diharapkan terjadi peningkatan  yang signifikan. Pingpong maju,  Indonesia bisa!! 



Semangat sehat dan salam 🏓



Tidak ada komentar:

Posting Komentar