Cari Blog Ini

Selasa, 26 Maret 2024

Mengapa Bola Pingpong Berwarna Putih dan Oranye?

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



Bola yang kita kenal pada tenis meja atau pingpong adalah bola warna putih dan warna oranye. Yang sebelumnya berwarna putih pucat / doff, kemudian pada tahun 1971 diubah menjadi "putih atau kuning" dan pada tahun 1993 menjadi "putih atau oranye / kuning", sebelum perubahan terbaru pada tahun 1997 menjadi "putih atau oranye". 

Warna bola kuning atau oranye semata-mata untuk membuat bola lebih terlihat di lingkungan tertentu. Tetapi saat ini bola warna putih lebih populer digunakan, meski bola oranye juga masih ada yang memakainya dan legal. Meski demikian, di pasaran beredar bola pingpong dengan warna beragam. Bola jenis ini biasanya ditujukan untuk rekreasi saja.

Dinding GOR tenis meja sebaiknya berwarna tidak menyerupai warna bola (putih atau oranye), karena dapat mengganggu pendangan bagi mata pemain. Demikian juga dengan kostum pemain.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/10/pakaian-bertanding-tenis-meja.html?m=1

Membahas bola pingpong, telah terjadi perubahan besar sejak tahun 2000, terutama pada ukurannya.

- Bola yang tadinya berukuran 38mm berubah menjadi berukuran 40mm, tepatnya berlaku mulai 1 Oktober 2000.

ITTF (International Table Tennis Federation) / Federasi Tenis Meja Internasional berpandangan bahwa penggunaan lem kecepatan telah meningkatkan kecepatan permainan dan perlu diperlambat. Dengan memperlambat permainan, durasi rally akan meningkat, yang pada akhirnya akan membuat permainan lebih menarik bagi pemirsa televisi, dan bola yang lebih besar bergerak lebih lambat melalui udara dan tidak seperti menerima putaran berat. Bola baru yang lebih besar juga didukung dengan angka "40" atau tulisan "40mm" untuk membedakannya dari bola 38mm.

- Pada tahun 2011 ITTF memutuskan untuk lebih mempromosikan bola plastik daripada bola seluloid. ITTF berpandangan bahwa masalah utamanya terletak pada bahan baku yang digunakan untuk membuat bola seluloid. Bahan bakunya dianggap berbahaya bagi kesehatan dan banyak negara tidak lagi mengizinkan produsen menggunakannya, jadi ITTF berharap bahwa dengan mengganti bola yang terbuat dari plastik, mereka akan menghindari kekurangan pada masa depan bola (karena kekurangan bahan baku  yang dibutuhkan untuk membuat bola seluloid).

Jadi pada tahun 2012 ITTF sepakat bahwa, mulai tanggal 1 Juli 2014, semua acara ITTF hanya akan menggunakan bola tenis meja yang terbuat dari plastik. Namun, ITTF juga mengatakan pada 2012 bahwa bola seluloid akan terus "legal" untuk semua event lainnya setidaknya dua tahun lagi, dan mungkin lebih lama.

Salah satu isu yang diperdebatkan tentang bola plastik yang baru adalah bahwa pergantian ke bola plastik berpotensi menghasilkan bola yang sedikit lebih besar (sampai 0.5mm) daripada bola seluloid  yang ukurannya 40mm. Oleh karena itu bola seluloid memiliki tulisan "40" atau "40mm" sementara bola non-seluloid memiliki tulisan "40+".

ITTF memang menetapkan 40 mm sebagai ukuran baku untuk sebuah bola pingpong, namun untuk bisa diakui sebagai standar ITTF, bola tersebut harus melalui pengujian yang ketat.


Semangat sehat dan salam 🏓



Tidak ada komentar:

Posting Komentar