Cari Blog Ini

Rabu, 01 Februari 2023

Tenis Meja adalah olahraga yang tidak menarik (bagi siapa?)

 

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat


Jarang sekali kita melihat tontonan olahraga tenis meja nasional di layar televisi. Sponsor enggan mendanai event tenis meja? Atau bagi televisi nasional menganggap jika tenis meja sulit dijual untuk mendatangkan cuan? Atau salah urus dari pihak-pihak terkait? Mungkin ada sedikit benarnya, tapi ada juga salahnya pendapat seperti ini.

Jangan salah paham, saya sudah terlanjur suka bermain tenis meja dan berharap yang terbaik dengan cabang olahraga ini. Tapi ada terlalu banyak alasan, mengapa itu tidak diterjemahkan dengan baik menjadi tontonan olahraga untuk televisi atau menonton langsung.
Dibutuhkan banyak hal untuk mengatasi tantangan ini untuk akhirnya berkembang di masyarakat seperti halnya olahraga bulutangkis yang bisa menjadi olahraga dominan.

Jika digelar pertandingan atau turnamen tenis meja, walaupun itu event lumayan besar sekalipun, yang mengisi tribun penonton mayoritas adalah teman satu klub si pemain, para peserta maupun keluarga pemain yang rela datang sebagai supporter. Walaupun gratis untuk menonton, masyarakat umum yang mungkin datang menonton hanyalah sepersekian persen saja dari kapasitas tribun penonton, sangat sedikit.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/01/terry-palmer-liga-tenis-meja-indonesia.html?m=1

Coba bandingkan dengan pertandingan bulutangkis, seperti yang terlihat pada Indonesia Master di Istora Senayan baru-baru ini misalnya, masyarakat umum penuhi tribun penonton. Mereka rela menjadi suporter dengan kesadaran mereka sendiri, bahkan rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk membeli tiket demi bisa menonton pertandingan bulutangkis.

Salah satu yang menjadi faktor tenis meja tidak menarik bagi masyarakat umum adalah  (mungkin) permainan tenis meja cepat selesai, dua pukulan tiga pukulan sudah poin. Penonton masyarakat umum tidak tahu apa yang terjadi dalam tenis meja, karena mereka tidak paham dengan teknik-teknik yang sulit dimengerti olehnya.

Perbandingan sempurna adalah dengan tenis lapangan. Dalam relly tenis lapangan, bola membutuhkan waktu sekitar 1 detik penuh untuk berpindah dari raket satu pemain ke raket pemain lainnya. Dengan begitu banyak waktu antara setiap pukulan, mudah bagi penonton untuk mengikuti reli dan merasakan drama permainannya..
Dalam tenis meja bola bisa bolak-balik 2-3 kali dalam rentang waktu yang sama. Untuk pemain tingkat tinggi atau orang yang telah menonton tenis meja profesional selama bertahun-tahun, mungkin mudah untuk mengikuti aksinya, tetapi untuk penonton biasa atau masyarakat umum yang kebetulan datang ke pertandingan tenis meja, akan sangat sulit menikmati apa yang mereka tonton, semuanya terjadi dalam sekejap mata.
Di tenis lapangan, ketika seorang pemain ingin melakukan pukulan drop shot, kita bisa melihatnya pemain berlari ke arah net, dan kita tahu apa yang akan dia lakukan jauh sebelum pukulan dilakukan. Dalam tenis meja, drop shot selesai dalam sekejap. Semua waktu ekstra dalam tenis membantu menciptakan drama saat kita melihat permainan itu terungkap.
Berapa banyak putaran yang ada di tenis lapangan? Topspin, underspin, dan terkadang sidepin. Di tenis meja? Berbagai kombinasi topspin , underspin , sidespin , no-spin , dan kombinasi pukulan otodidak, serta seringkali kita sulit untuk melihat putaran apa itu. Ini paling menonjol selama permainan. Pemain profesional akan mencampur semua putaran ini dalam servis mereka, tetapi mata yang tidak terlatih hanya melihat bola yang bergerak lambat, yang mungkin atau tidak melengkung ke samping.
Penonton biasa harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan saat ini hal itu tidak mungkin. Jangan salah paham, tenis meja adalah “permainan rumit”, namun bagi penghobi atau pemain sebagai penonton, kerumitan itulah yang menjadi daya tarik kita untuk menonton sebuah pertandingan berkualitas.
Orang biasa tidak mengetahui semua seluk-beluk putaran dan strategi yang dimainkan dan tidak dapat menghargainya secara mendalam. Saya minta maaf kepada semua pemain tenis lapangan, tapi saya katakan tenis lapangan jauh lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2022/12/kompetisi-tenis-meja-sebagai-barometer.html?m=0

Semoga kedepan tenis meja bisa menjadi salah satu olahraga yang lebih menarik bagi penonton biasa, dan akan mendatangkan jumlah penonton yang penuhi tribun ketika pertandingan tenis meja terselenggara. Dengan demikian diharapkan akan ada televisi nasional yang berminat menayangkan program tenis meja sebagai langkah ikut mempopulerkannya ke tengah masyarakat.

Ketahuilah, tenis meja di akar rumput sangatlah bergairah dibandingkan dengan cabang olahraga lain. Ini dibuktikan dengan banyaknya turnamen pada setiap minggunya.


Semangat sehat dan salam 🏓

Tidak ada komentar:

Posting Komentar