Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Semangat berlatih dapat membantu pemain mencapai peningkatan diri, ini berlaku bagi setiap pemain baik kelas akar rumput maupun profesional.
Setiap pemain bermimpi untuk memaksimalkan kemampuan bermain mereka sendiri dan menjadi seorang pemain yang hebat, tetapi bagi banyak pemain kenyataan yang mungkin menghalangi.
Mungkin lebih dari 90 persen pemain merasa gagal, dan sekitar 20 persennya tidak berhasil melewati tahun pertama latihan mereka. Dengan latar belakang yang kurang baik ini, apa yang dapat dilakukan oleh pemain untuk meningkatkan peluang keberhasilannya? Juga, apakah semangat bermainnya tertanam dalam DNA kita, dan apakah setiap orang bisa menjadi pemain yang hebat?
Tenang, menekuni olahraga tenis meja bagi sebagian besar pemain penghobi tidak mutlak untuk prestasi. Sehat dan rekreasi menjadi tujuan utama penghobi bermain tenis meja, namun jika bisa berprestasi itulah bonusnya.
Pemain tenis meja mengacu pada individu yang menciptakan peluang baru, menanggung sebagian besar resiko, dan menikmati sebagian besar waktu latihan secara bersamaan.
Beberapa pemain tenis meja juga sering cenderung mempertanyakan status quo karena sepinya prestasi yang diraih, mencari pertumbuhan dan pemahaman, serta merangkul tantangan dan peluang.
Pemain yang meningkat skillnya biasanya diasosiasikan dengan menjadi pemain yang bersemangat yang memiliki dorongan yang diperlukan untuk memulai hal baru, tetapi pada saat yang sama bersedia menunda kepuasan mereka sampai kerja keras mereka membuahkan hasil.
Saya percaya sifat semangat bermain adalah sesuatu yang berpotensi dalam DNA kita.
Sebagian kecil pemain muda berani melakukan hal kecil sebagai bentuk pengorbanan, tetapi dapat mengarah pada peluang yang lebih besar. Meninggalkan masa remaja untuk berlatih keras adalah salah satu contohnya.
Pemain seperti ini perlu mempertahankan pola pikir yang reflektif dan tidak berpuas diri.
Tetap reflektif mengharuskan pemain meluangkan waktu secara teratur untuk memikirkan tentang apa yang telah mereka pelajari selama latihan, dan yang dapat memengaruhi perilaku mereka secara positif ketika bertanding.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2021/07/evaluasi-sbg-barometer-kemajuan-kita.html?m=0
Merasa tidak puas adalah memiliki perasaan bahwa kita tidak cukup puas dengan diri sendiri. Pemain seperti itu ingin terus menantang dirinya sendiri. Pemain dengan pola pikir seperti ini cenderung menghabiskan waktu untuk mencari tahu di mana mereka ingin berada di masa depan dan berusaha untuk meningkatkan skill secara bertahap setiap hari sebagai bagian dari evaluasi.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar