Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Doping mempunyai tujuan utama untuk meraih prestasi olahraga menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Saat ini doping sudah merambah ke banyak cabang olahraga, termasuk tenis meja. Namun perlu diingat bahwa semua itu ada konsekuensinya.
Istilah dope kali pertama dikenal dalam suatu perlombaan berkuda di Inggris pada tahun 1889. Saat itu doping belum menjadi masalah seperti sekarang. Adanya kasus kematian karena doping pada pembalap sepeda di Perancis pada tahun 1886 menjadi sejarah pahit bagi para atlet.
Bahaya yang ditimbulkan akibat doping menjadi perhatian publik. Pada tahun 1910 untuk pertama kali adanya gerakan anti doping di Rusia.
Masyarakat mulai mengerti pentingnya pencegahan doping pada atlet sehingga tahun 1972 diadakan pemeriksaan doping secara resmi pada Olimpiade Musim Dingin di Grenoble
Walaupun tahu akibat buruk yang ditimbulkan doping, hingga kini banyak atlet masih mengonsumsi doping. Dengan alasan bahwa atlet tidak mengerti atau tidak mau mengerti akan bahaya doping, keinginan atlet untuk berprestasi dengan cara instan, rangsangan bonus jika meraih juara, menjadikan atlet merasa yakin bahwa obat yang mereka pergunakan adalah hal baru yang tidak dapat dideteksi dalam air seninya
Tujuan awal dari pelarangan penggunaan doping pada atlet adalah demi perlindungan kesehatan atlet, bentuk rasa hormat terhadap kode etik kedokteran dan keolahragaan serta kesetaraan persaingan yang sehat untuk para atlet dalam pertandingan.
Apakah doping beresiko?
Resiko dan efek negatif doping berpengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik, kehilangan sponsor atau bonus, hingga rusaknya citra dan hubungan atlet dengan dunia olahraga. Hal ini menjadi penting bagi atlet untuk memahami dan mempertimbangkan semua konsekuensi doping.
Pelanggaran Aturan Anti-Doping akan berdampak sanksi peringatan hingga larangan seumur hidup dari semua kegiatan olahraga.
Penting untuk dicatat bahwa individu yang dilarang dalam olahraga tenis meja juga akan dilarang bermain, melatih, atau bekerja dengan atlet dalam kapasitas lain dalam olahraga yang berbeda.
Baca juga: Proses tak akan mengkhianati hasil Klik di sini
Tetaplah berlatih dengan sungguh-sungguh, bersaing secara sehat demi prestasi setinggi-tingginya, karena proses tak akan mengkhianati hasil.
Semangat sehat dan salam 🏓
Ibarat miras yg haram bagi umat islam, begitu jg dopping yg haram bagi atlit..
BalasHapusIya om, hehehe
Hapus