Cari Blog Ini

Selasa, 23 Januari 2024

Kram Otot pada Tenis Meja, Penyebab dan Pencegahannya

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat




Tenis meja merupakan salah satu olahraga yang membutuhkan pergerakan secara menyeluruh dari kaki, tubuh dan tangan. Pemain harus mempersiapkan diri sebelum bermain untuk menghindari cidera.

Kram otot bisa terjadi kepada siapa saja. Mengapa? Kram otot terjadi ketika kondisi otot berkontraksi secara tiba-tiba di luar kendali dan terasa nyeri. Kondisi ini bisa terjadi akibat berolahraga terlalu keras, atau duduk terlalu lama sehingga aliran darah menjadi kurang lancar, kurang pemanasan serta kurangnya stretching/ peregangan.

Kram otot bisa berlangsung singkat dan biasanya mereda dengan sendirinya. Tetapi dalam kasus yang lebih serius, kram otot bisa terjadi lebih dari sepuluh menit. Pemain yang mengalami kram otot dapat sulit untuk bergerak, atau bahkan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Kram otot pada umumnya disebabkan oleh cedera otot atau penggunaan otot yang terlalu berlebihan (overuse), misalnya akibat mendapatkan lawan yang alot dalam permainannya. Bemain pada cuaca panas dan lembab sehingga mengalami dehidrasi juga bisa memicu kram otot. 

Ada beberapa langkah yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya kram otot saat bermain tenis meja, diantaranya:

-Jangan berdiri atau duduk terlalu lama

-Jangan bertanding tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu

-Jangan memakai sepatu yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Bagian tubuh yang mengalami kram biasanya pada otot  betis, paha, lengan dan perut. Bagian tubuh yang mengalami kram akan terasa keras dan nyeri. 

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/04/hati-hati-dengan-kram-otot-pada-tenis.html?m=1

Penyembuhan kram otot disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Untuk kram otot ringan, penderita dapat melakukan penanganan mandiri atau dengan bantuan teman.. Pijat otot yang kram secara perlahan agar kembali rileks. Jika rasa nyeri makin parah, mati rasa, bengkak, kemerahan dan tidak membaik setelah ditangani secara mandiri, sebaiknya dibawa ke dokter.

Berusahalah meminimalisir pemicu terjadinya kram otot dengan pemanasan cukup, stretching, minum yang cukup dan membatasi konsumsi minuman berkafein, karena kafein dapat menyebabkan dehidrasi.


Semangat sehat dan salam 🏓



Tidak ada komentar:

Posting Komentar