Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Indonesia Pingpong League (IPL) kini sedang menjadi sorotan, hal ini terkait dukungan dan pengakuan ITTF (International Table Tennis Federation) terhadap kegiatan IPL. Di lain pihak, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga akan mencari atlet potensial dari ajang Indonesia Pingpong League (IPL) 2025 untuk dipersiapkan menghadapi berbagai turnamen multievent internasional. Pemantauan akan dilakukan secara intensif terhadap atlet yang berlaga di IPL 2025, demikian pernyataan Sekretaris Jenderal KOI, Wijaya Noeradi.
Tahun ini ada beberapa multievent yang mempertandingkan tenis meja, meliputi Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games, dan SEA Games 2025.
Performa atlet di IPL 2025 akan menjadi tolok ukur dalam proses seleksi KOI. “Kami dari KOI berkomitmen untuk terus memperhatikan perkembangan IPL ini,” pungkas Sekjen KOI Wijaya Noeradi.
Selengkapnya di: https://terminalnews.co/koi-pantau-atlet-berbakat-di-ipl-2025-untuk-multievent-internasional/
Yang menjadi pertanyaan khalayak adalah, dimana posisi PTMSI sebagai induk organisasi tenis meja Indonesia pasca ITTF dan KOI mengakui dan mendukung IPL?
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2025/06/bagaimana-nasib-ptmsi-pasca-ipl-diakui.html?m=1
Apakah IPL akan menjadi induk olahraga tenis meja menggantikan PTMSI? Seperti kita ketahui, PTMSI merupakan bagian sejarah panjang dari bangsa ini, karena sejak menjadi anggota ITTF tahun 1961 hingga saat ini, tenis meja Indonesia dengan PTMSI-nya relatif aktif di kejuaraan dunia dan internasional.
Kisruh PTMSI (PP maupun PB) belum terselesaikan. Apakah pengakuan dan dukungan IPL oleh ITTF serta KOI akan mencerahkan tenis meja Indonesia, atau bahkan akan menambah ketidakpastian?
Tentu masyarakat tenis meja Indonesia berharap agar badai segera berlalu, kebangkitan kembali prestasi dan popularitasnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar