Refleksi tahun 2022 dan Resolusi tahun 2023
Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Sejak pertama terjun ke dunia tenis meja November 2017, banyak cerita dari seorang anak bawang. Akibat cidera lengan yang berkepanjangan, akhirnya saya meninggalkan hobi bulutangkis dan beralih mencoba hobi baru yaitu tenis meja atau pingpong.
Tahun 2018 adalah tahun pertama saya beradaptasi belajar tenis meja. Tanpa bantuan pelatih, saya mengeksplore literasi digital secara otodidak bagaimana cara bermain tenis meja.
Tak ayal tahun 2018 adalah tahun terberat bagi saya. Rasa berkecamuk di dada, mau meneruskan hobi baru tersebut atau ganti yang lain. Namun di penghujung 2018 sempat meraih posisi puncak di kelas saya semakin memantapkan niat., Rasa penasaran yang masih ada membuat saya semakin tertantang.
Seiring berjalannya waktu, tahun 2019 saya mulai menikmati permainan tenis meja. Menjalani proses tanpa beban menjadi kunci, satu demi satu penguasaan teknik walaupun secara otodidak sedikit dikuasai. Masih jauh dari kata sempurna, tetapi sudah membuat mantap pendirian untuk terus menjalani hobi tenis meja ini. Beberapa kali podium adalah apresiasi dari kerja keras, bukan turnamen besar tapi cukup membuat hati terhibur.
Memasuki tahun 2020 tak terlalu berbeda rasanya dari tahun sebelumnya, ada beberapa podium yang bisa saya raih. Ini membuat motivasi semakin meningkat walau badai silih berganti.
Ketika memasuki tahun 2021, rasa percaya diri semakin tumbuh, semakin enjoy dalam bermain dan semakin tanpa beban. Saat bermain hanya berfikir bagaimana agar hati ini senang ketika memukul si bola kecil di atas meja hijau.
Dan alhamdulilah, Dewi Fortuna masih beberapa kali sudi singgah, menjadikan bisa naik podium di beberapa kesempatan. Tiga tahun berturut-turut sering ditemani sang Dewi Fortuna membuat saya dinaikkan kelasnya oleh Coach Edi Sugiarto.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2022/12/kekuatan-dalam-bermain-tenis-meja.html
Tak pelak, 2022 menjadi perjuangan kembali dalam .beradaptasi di kelas yang baru saya tempati. Mirip sekali dan jadi teringat ketika tahun 2018 menjadi tahun pertama dan terberat . Tanpa gelar menjadi tahun untuk evaluasi, bahkan sempat terfikir untuk mengganti dan mencoba set up alat yang digunakan. Namun akhirnya kembali ke set up awal, tetap memakai karet licin di kedua sisi blade nya. Refleksi dari anak bawang yang diwarnai pahit getir namun ada sedikit manis membuat perjalanan menjadi lebih berwarna.
Di tahun 2023 semoga sang Dewi mau dan betah berdampingan dengan saya kembali. Tidak bisa hanya mengandalkan kedekatan dengan sang Dewi, namun latihan dan kerja keras yang akan menjadi barometernya.
Terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang sudah bekerjasama dengan saya, mohon maaf jika ada kesalahan baik disengaja ataupun tidak.
Selamat Tahun Baru 2023!!!
Semangat sehat dan salam π