Road to PERSAK
competition AlSa memulai debut di Persak dengan mengikuti pertandingan divisi II kompetisi Persak (Persatuan Sepakbola Kebumen). Ini sekitar thn 1989, saat aku kelas 2 SMA.
Menggunakan system 1/2 kompetisi, di alun2 kebumen (depan kantor bupati, waktu itu stadion Candradimuka belum ada), kami menyelesaikan kompetisi dengan menempati urutan atas (ranking tepatnya lupa). Bersama Tendean, Indonesia Muda, AlSa berhasil naik ke divisi I Persak.
Kompetisi pertama tsb merupakan kompetisi yg paling melelahkan. Sampai2 aku/kami bosan bermain bola. Pesertanya banyak klub, dalam satu hari terdapat 2 pertandingan.
Dari sini, setelah mengikuti kompetisi divisi I di thn 1990, AlSa berhasil masuk di divisi utama Persak, kompetisi di kelas paling bergengsi di kabupaten Kebumen. Anggota divisi utama yg lain waktu itu diantaranya Perseka Karanganyar, PS IM Kebumen, PS Tendean Kebumen, Karang Sambung, Fajar Muda Petanahan & Putra Rimba Gombong.
AlSa juara 2 piala Djarum usia 23 thn
Waktu itu aku masih kelas 1 atau 2 SMA. Turnamen piala Djarum dibatasi usia, maksimal usia 23 tahun. Juara 1 piala Djarum adalah 'Putra Rimba'. Putra Rimba adalah kesebelasan binaan Perhutani Gombong; terdiri dari pemain2 pilihan dari berbagai daerah. Di samping dari pemain2 terbaik di daerah kab kebumen, ada juga yg berasal dari luar kab kebumen. Sejak era itulah AlSa dan Putra Rimba saling bersaing, menjadi 'musuh bebuyutan'.
Juara 1 Kompetisi Divisi Utama Persak Kebumen
Inilah saat2 prestasi puncak AlSa. Dalam keadaan memiliki pemain2 terbaik dan berada pada usia emas, AlSa berhasil menggeser posisi Putra Rimba, untuk merebut piala bupati kebumen, lambang supremasi tertinggi kejuaraan sepak bola di kabupaten kebumen.
Masih teringat ketika bertemu putra rimba (yang kala itu kebetulan kekuatannya sedang melemah), di babak pertama AlSa sudah unggul 2-0. Begitu banyak peluang Puji dan Budi, dibuang percuma, walaupun hanya tinggal berhadapan dg keeper Putra Rimba (Sugeng). Peluang yang tidak dg serius dijadikan gol, menurunkan mental pemain2 lainnya terutama para pemain balakang. Dropnya mental ini akhirnya dimanfaatkan oleh Ilut dkk, scor akhir menjadi draw 2-2.
Pertandingan terakhir dimainkan AlSa melawan tim 'ayam sayur' Karang Sambung. Untuk meraih juara 1 AlSa harus menang dengan selisih gol 6. Kalo hanya menang 5-0, posisi AlSa dan Putra Rimba sama2. Sejak peluit awal berbunyi, semua pemain AlSa tampil penuh semangat dan menyerang. Akhirnya tercapailah score akhir 6-0, dan AlSa menjadi juara 1. Di sini aku alhamdulillah ikut menyumbangkan 1 gol.
Kenangan terindah kami adalah saat menjadi juara 1 liga divisi utama Persak Kebumen. Masih ingat waktu itu, di Saat itu fisik kami benar2 dlm top form, kondisi terbaik. Permainan kami waktu itu memang sedang bagus2nya. Hampir semua turnamen kampung dikuasai AlSa.
Skuad PS. Alam Sari saat itu adalah sbb:
Kiper - Dodo Uthu, Mantri.
Libero - Heri Karanganyar.
Back - Hadi, Hendro Gaceng, Suyit.
Stopper - Suyit.
Gelandang bertahan - Dwi Bawor, Edi Karanganyar, Ari Subagyo.
Gelandang Serang - Puji, Mono, Agus Gudel.
Penyerang - Budi, Rono, Pakel.
Wing - Anclo, Legog Suhar. Dan lain2.
Profil pemain:
Uthu Dodo - kiper
Utk ukuran tinggi orang kebumen, Uthu termasuk sangat tinggi. Sekitar 180 cm plus. Walaupun lompatan nya tdk begitu tinggi, postur tubuhnya sdh ckp bisa membuat keder lawan.
Mantri - kiper
Mantri adalah kiper ke-2 setelah Uthu. Walaupun tinggi nya sekitar 162 cm, dia lebih berani dlm bola2 duel dg penyerang lawan.
Heri Karanganyar - libero
Dengan tinggi sekitar 175 cm, Heri tampak sangat confident dlm mengkoordinir pertahanan. Heri selalu memenangkan duel bola2 atas. Tandukan kepalanya cukup efektif. Bola bawah juga cukup bagus. Kelemahan Heri adalah larinya tdk begitu cepat. Striker yg punya kemampuan lari cepat, asalkan cerdik, akan bisa melewatinya. Tetapi harus hati2, striker yg msh lugu seringkali cedera dijagal Heri.
Hadi - defender
Melihat tubuh nya yg gempal & gemuk, orang tidak akan menyangka bahwa Hadi bisa berlari cepat. Striker lawan tidak bisa melewati dia dlm keadaan duel satu lawan satu. Tendangannya keras. Itulah kenapa dia sering mengambil bola2 mati. Hadi lebih matang dlm bermain setelah main bareng dg pemain2 terbaik kab kebumen dari luar AlSa spt Delo, Gunawan, dll.
Suyit - stopper/back
Spt halnya Hadi, tdk ada striker yg bisa melewatinya dlm keadaan satu lawan satu. Sayang baru sesaat menemukan bentuk permainan terbaik, Suyit harus hengkang ke Jakarta utk mencari pekerjaan.
Hendro Gaceng - Back Kiri
Hendro selalu bermain ngotot. Tacklingnya sangat efektif dlm mengganggu lawan.
Edi Karanganyar - gelandang bertahan
Walaupun tidak bisa berlari cepat, tapi Edi punya stamina energy yg prima. Pemain lawan harus berhati2 kalau melewati dia. Tacklingnya bisa membahayakan lawan.
Bawor Dwi Darmanto – Gelandang bertahan
Dengan postur tubuh yang mendukung, Bawor bermain tanpa beban. Dia sering menciptakan permainan serasa indah dengan skill yang dimiliki. Menciptakan bumbu2 karena kadang tersulut emosi lawan, menjadikan tim meningkatkan semangat bermain lugas.
Tendangan pinaltinya juga bisa diandalkan.
Agus Gudel Triyono- Gelandang menyerang
Gudel tdk terlalu gesit, tapi umpan2 nya cukup akurat, pandangan nya cukup luas. Dialah satu2nya gelandang yg 'bisa mengerti' dlm memberikan umpan ke Budi (Budi punya kelebihan dalam sprint dengan umpan panjang, cukup sulit mencari orang yang mengerti dia). Sangat sering Budi mencetak gol hasil umpan Gudel.
Mono (Monex) - Gelandang
Dengan penguasaan bola yg matang, Mono bermain cukup efektif. Bolanya melekat di kaki shg sulit direbut musuh. Ciri Khas Mono adalah dlm menendang pinalti selalu memakai tendangan 'ageman'. Sebuah tendangan tipuan yg seolah2 mau menendang bola ke sisi kiri kiper tetapi bola selalu ke sisi kanan kiper. Accuracy nya di atas 95%. Hampir semua tendangan pinalti nya menghasilkan gol. Sesekali Mono tampak terlalu banyak meliuk2 berputar2 dlm membawa bola.
Kang Puji - Penyerang 2nd striker
Pemain yg 'matang' ini, setelah posisinya sbg libero yg perfect bisa diserahkan ke Hadi dkk, kemudian beralih ke posisi tengah, posisi menyerang dan posisi 2nd striker. Naluri bolanya sangat kuat. Walaupun pita kapten dikenakan pemain lain, tapi secara 'de facto', yg menyusun strategi dll adalah Kang Puji.
Budi - Stiker
Tidak salah jika Budi adalah Striker terbaik yg dimiliki AlSa. Keunggulannya yg menonjol adalah kecepatan larinya. Permainannya akan berkembang jika dia mempunyai pemain tengah yg 'mengerti' dia, bisa memberi umpan yg pas buat dia. Karena kecepatan larinya, seringkali Budi mencetak gol melalui serangan balik. Budi kurang begitu berkembang kalo permainan tidak melalui serangan balik. 'Total foot ball' relatif lebih sulit baginya untuk menunjukkan kemampuan larinya.
Rono - Striker
Berbadan kecil, tapi nyali dan kengototannya melebihi pemain lain yg berbadan jauh lebih besar. Kecepatan dan percepatannya bagus. Hampir di setiap pertandingan, Rono mencetak gol. Tidak heran jika sering dia menjadi target kebrutalan pemain belakang lawan.
Anclo - penyerang
Anclo lumayan bagus mainnya. Larinya cepat. Tapi harus hati2 kalo dia main di lini belakang, sekali dia bunuh diri mencetak gol ke gawang sendiri (he..he..).
Pakel Tadin - Striker/Sayap
Pemain yg bertubuh pendek ini cukup lincah. Semangat latihannya menutupi kekurangan nalurinya. Sprint – good.
Legog Suhar - Sayap
Legog banyak menempati posisi sayap kanan. Lumayan bersemangat. Kekurang PD (self confidenc) membuat dia beberapa kali kehilangan bola.
Note: diolah dr sumber: dwidarmanto.blogspot.com (memori kang bawor)
Bagi temen-temen yang ingin urun rembug di Blog ini silahkan kirimkan materinya untuk diterbitkan ke email monexx71@yahoo.com
BalasHapuslumayan nggo ngelingaken memory era kejayaan PS.ALAM SARI mbiyen kang. pada lucu-lucu ya? jenenge kaya pemain landa..hahaha...
BalasHapusSuwun...udah lama juga ya kita ga ngumpul lagi? Kangen suasana tempo dulu tatkala ALSA masih jaya. ehehehe...
BalasHapusKenalin nama saya adi ( TORPEDO ) , tahun 1994/1995 saya sering jumpa disetiap pertandingan baik tarkam maupun Devisi di Stadion , masih teringat tahun1994 , pada saat itu final Devisi 1, Torpedo yang pada saat itu baru naik dengan pemain mudanya yang hampir rata" adalah masih sekolah dikelas dua sma terlena dengan banyaknya tawaran bonus bila bisa juara, akhirnya saya yang pada saat itu sebagai Libero sering harus bekerja keras untuk menghalau serangan dari gempuran striker ALSA terutama Bambang, akhirnya malapetaka datang juga, diakhir babak kedua hampir seluruh pemain torpedo naik sibuk untuk menyerang datanglah serangan balik dan saya gagal mengantisipasi bolan sodoran dari yuna ke Bambang dan saya tak berhasil mengejar Bambang yang saya sudah kalah langkah , akhirnya terjadilah gol dan akhirnya kami kalah dan menjadi runer up devisi 1, salam buat seluruh pemain ALSA dari Adi Torpedo di Batam.....
BalasHapusSalam kenal juga Mas Adi...wah jauh ya di Batam??
BalasHapusSekarang juga Alam Sari masih eksis mas, ada SSB Alam Sari jg.
Kalo mas Adi mau reunian dengan pemain Alam Sari, kita selalu ada reuni di Klirong mas setiap lebaran ketiga.
Maturnuwun sdh join..