Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Untuk membentuk sebuah tim tenis meja yang kuat, perlu diadakannya proses seleksi yang ketat dan tepat. Proses seleksi dan penilaian pemain yang masih secara manual oleh pelatih kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Biasanya pelatih masih memilih pemain yang mempunyai jam terbang tinggi sehingga sulit untuk merotasi pemain yang akan diturunkan dalam sebuah pertandingan.
Perkembangan teknologi sangat berperan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi juga mulai diterapkan pada berbagai bidang, dan salah satu manfaat dari teknologi ini adalah untuk membantu dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu, caranya adalah dengan melakukan pengumpulan data yang diubah menjadi informasi serta ditambah dengan kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah pengambilan keputusan.
Untuk mempermudah kerja pelatih dalam menyeleksi pemain tenis meja, maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu proses seleksi pemain dan penilaian pemain secara lebih praktis dan mudah. Dalam hal ini, sistem dengan metode profile matching dapat dicoba untuk diaplikasikan.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2024/01/pembibitan-dan-pembinaan-atlet-tenis.html?m=1
Metode Profile Matching yaitu metode pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variable predictor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati (Kusrini, 2007).
Alasan digunakan metode ini karena diharapkan mampu membandingkan kompetensi setiap individu yang sesuai dengan klasifikasi seleksi pemain yang akan diturunkan dalam sebuah pertandingan. Metode ini akan menampilkan nilai perbandingan antar pemain sehingga seleksi pemain akan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Metode profile matching dengan menguji kemampuan tiap pemain dengan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan meliputi daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelenturan, spin, control, chop, blok, smash, dan permainan secara keseluruhan. Dengan kata lain, latihan fisik, teknik, taktik dan mental akan dinilai sebagai acuan penilaiannya. Pemilihan presentase dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek teknik dasar dan komponen fisik. Presentase penilaian dengan bobot 60% dan 40%, dilanjutkan perhitungan nilai total dan perangkingan.
Dengan menggunakan metode profile matching diharapkan pelatih dapat menyeleksi pemain tenis meja dengan tidak melihat dari sisi senioritas, melainkan dengan melihat kualitas setiap pemain. Dan hasil seleksi pemain dapat dimasukkan dalam tim inti klub/ PTM berdasarkan nilai dan rangking tiap-tiap pemain.
Dengan mengaplikasikan metode profil matching ini diharapkan dapat mempermudah dalam pengumpulan data yang akan diubah menjadi informasi serta ditambah dengan kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah pengambilan keputusan.
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar