Cari Blog Ini

Jumat, 06 Oktober 2023

Table Tennis Parenting (Peran Orangtua pada Anak Dalam Berlatih Tenis Meja)

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



Dalam perkembangannya, tenis meja kini menjadi salah satu olahraga yang mulai diminati oleh segala usia. Bahkan anak-anak banyak terlihat mulai senang dengan olahraga permainan ini. Banyak faktor yang mempengaruhi, ada karena ajakan teman maupun karena ajakan dan arahan orangtuanya yang sudah terlebih dahulu bermain tenis meja.

Sebagai orang tua, kita menyadari bahwa aktivitas fisik dalam bermain tenis meja mempunyai peran penting dalam pertumbuhan serta perkembangan kesehatan  maupun pembentukan karakter anak-anak kita.

Di era digital seperti saat ini aktivitas fisik dan olahraga pada anak banyak mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan anak-anak disibukkan dengan gadget.

Rendahnya aktivitas dan kebiasaan asupan nutrisi yang buruk dapat meningkatkan resiko obesitas dan penyakit lainnya pada anak-anak.

Beberapa ahli juga menyatakan bahwa performa yang menurun dalam beberapa kompetisi diakibatkan kurangnya aktivitas fisik dan pengembangan olahraga selama masa kanak-kanak.

Anak-anak memiliki alasan menurut versinya sendiri dalam berlatih tenis meja. Ada yang hanya ingin bersenang-senang bersama teman, ingin merasakan pengalaman baru, melakukan sesuatu yang mereka kuasai hingga alasan agar mereka dapat mempelajari keterampilan baru.

Sebagai orang tua tugasnya mengarahkan dan memberi motivasi agar dalam berlatih mempunyai pemikiran yang sejalan antara keinginan anak dan orangtua.

Pola latihan dan dukungan orangtua sangat menentukan apakah anak akan terus menjalani latihan atau berhenti di tengah jalan. Kepuasan dalam berlatih akan meningkatkan motivasi anak untuk terus melanjutkan latihan.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/07/kids-table-tennis.html?m=1

Libatkan anak dalam diskusi. Yang sering menjadi permasalahan ketika motivasi anak berlatih dengan motivasi orangtua bertentangan. Hasilnya, tentu saja berdampak kurang baik bagi anak-anak kita. Beberapa masalah lain yang akan muncul adalah terlalu memberikan tekanan kepada anak untuk juara, mendorong anak untuk memiliki spesialisasi cabang olahraga terlalu dini, mewujudkan impian kita sendiri melalui anak. Ini yang harus kita hindari.

Latihan yang menyenangkan perlu dibangun agar anak merasa nyaman berlatih. Terus pompa semangat anak agar dalam berlatih bukan karena terpaksa, melainkan karena menyenangkan dan akhirnya menjadi kebutuhan. Posisikan diri sebagai teman bagi anak ketika mendampingi anak berlatih.


Semangat sehat dan salam 🏓

 


            


            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar