Cari Blog Ini

Senin, 02 Oktober 2023

Memforsir BermainTenis Meja, Ini Akibatnya

Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat 


    

Tenis meja baik untuk olahraga kesehatan fisik dan mental, namun bagi pemain yang belum terbiasa bermain tenis meja sebaiknya awali dengan intensitas rendah, kemudian dinaikkan secara bertahap agar tidak berakibat buruk bagi tubuh. 

Orang yang baru memulai tenis meja bisa dengan latihan dua kali sepekan, baru kemudian ditingkatkan secara bertahap menjadi tiga kali sepekan. Melakukan adaptasi tubuh kita sangatlah penting untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. 

Bagi pemula di atas usia 35 tahun, sebelum memulai olahraga tenis meja secara rutin, periksa riwayat kesehatan tubuh untuk mengetahui apakah ada resiko terkena penyakit keturunan seperti hipertensi dll.

Jika merasa cepat lelah saat baru mulai berlatih sebaiknya istirahat dan periksa ke dokter agar lebih terkontrol kondisi tubuh kita. 

Lakukan tahapan-tahapan warming up dan stretching sebelum berlatih untuk menghindari potensi cidera. Waspadai juga penggunaan peralatan seperti sepatu dan bet yang tak sesuai, gerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu yang lama juga memungkinkan terjadinya resiko cidera.

Dalam keadaan tertentu, bermain tenis meja justru dapat berakibat fatal hingga kita kehabisan tenaga, pingsan hingga kematian akibat serangan jantung. Hal ini dapat terjadi karena berlatih dengan terlalu memaksakan diri. 

Boro-boro olahraga tiap hari, bergerak dari meja kerja saja malas. Nah, "atlet dadakan" seperti inilah yang harus menyadarkan diri untuk tidak memforsir dalam berlatih.

Jika kita terlalu memforsir latihan, maka akan membuat tubuh kita kekurangan oksigen dan kekurangan zat gula. Kondisi ini terjadi saat pembakaran glikogen yang menghasilkan asam laktat berupa gas CO. Zat ini harus segera dibuang dari tubuh dengan cara bernapas dengan cepat sebagai bentuk pertahanan tubuh secara alami. Normalnya laki-laki bernapas 16x per menit, sedangkan perempuan 20 x per menit.

Saat berlatih terlalu dipaksakan dan CO tidak mampu dikeluarkan oleh tubuh, maka dapat menyebabkan keracunan. Dalam kondisi ini, dapat terjadi blackout atau pingsan yang ditandai dengan pucat, mual dan kelelahan. 

Kasus seperti ini tidak akan menimbulkan kematian jika segera mendapatkan perawatan. Kasus kematian mendadak saat bermain tenis meja (dan olahraga umumnya) seperti yang banyak kita dengar biasanya dipicu oleh penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskuler.

Hal ini biasanya karena adanya penumpukan kolesterol di pembuluh darah. Sumbatan  kolesterol akan terlepas saat berlatih tenis meja (olahraga) dan justru akan menyerang jantung.

Dengan memforsir berlatih akan menyebabkan jantung dipaksa untuk memompa sangat keras, sumbatan kolesterol yang terlepas akan menyerang jantung menjadi jantung koroner atau ke otak menjadi stroke. 

Menyesuaikan dengan kemampuan diri ketika bermain tenis meja dan dilakukan secara rutin akan bermanfaat bagi kesehatan seperti mengurangi resiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/04/pemula-wajib-tahu-teknik-memegang-bet.html?m=1

Berlatihlah secara wajar, atau mengikuti program dan arahan pelatih demi kesehatan maupun target pencapaian keterampilan tertentu.


Semangat sehat dan salam 🏓


Tidak ada komentar:

Posting Komentar