Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat
Tenis meja merupakan olahraga yang digemari oleh banyak orang. Dari kalangan muda sampai tua tanpa mengenal gender. Alasan mereka bermain tenis meja pun berbeda-beda. Ada alasan karena untuk pergaulan dan silaturahmi di lingkungan tempat tinggal, ada juga memang karena hobi. Tetapi pada prinsipnya, mayoritas hanya untuk bersenang-senang dan rekreasi.
Dari beberapa alasan tersebut, pemula usia dewasa secara alamiah dan tanpa disadari akan meningkat keterampilannya karena seringnya bermain. Ada yang selalu menangan di tingkat tertentu (RT misalnya), dan merasa sudah jago.
Karena sudah tidak ada lawan sepadan di tingkat RT, kemudian mencoba bergabung ke lingkungan sebelah. Dan kemampuannya pun masih bisa diandalkan.
Atas informasi dan ajakan teman biasanya mencoba ikut turnamen untuk menguji kemampuannya. Dan ternyata, membuat pandangan dan wawasannya terbuka setelah melihat dan merasakan betapa kemampuan yang dimilikinya belum seberapa dibandingkan mayoritas peserta yang lain.
Ada dua kemungkinan, pertama akan mengakhiri keikutsertaannya dalam turnamen berikutnya, atau penasaran dan termotivasi untuk terus berlatih lebih giat lagi. Alasan kedua inilah yang seharusnya menjadi motivasi bagi setiap pemain. Kekalahan adalah hal yang wajar dan jadikan pengalaman untuk perbaikan kedepan.
Dalam tenis meja, sering bermain tidak menjamin kita dapat meningkatkan skill. Untuk jago bermain tenis meja memerlukan keterampilan khusus yang harus dilatih terus menerus.
Bagaimana sebuah kekalahan dapat diolah sehingga ketegaran jiwa dan mampu menerima kekalahan dengan lapang dada. Usaha maksimal dan bermain dengan jujur adalah hal yang penting.
Jika kalah dalam pertandingan, artinya ada hal yang perlu diperbaiki kembali. Dari kekalahan inilah, kita bisa melakukan evaluasi.
Persiapan matang seorang pemain terutama kebutuhan fisiologis yang dilakukan secara terencana akan sangat mempengaruhi performa pemain saat bertanding.
Kekalahan dalam pertandingan tenis meja selain dipengaruhi oleh faktor teknik, juga seringkali oleh faktor non teknik. Demam panggung/ grogi, kehilangan konsentrasi, mental tidak stabil (emosional) dan salah strategi seringkali menjadi penyebab pemain mengalami kekalahan.
Jika ini yang terjadi, fokus saja dengan alasan logis untuk membahas hal yang baik dan benar. Manfaatkan kekalahan menjadi pengalaman untuk bahan evaluasi. Energi ekstra dari tubuh kita salurkan saja menjadi energi yang produktif dengan menganalisis setiap kekurangan yang harus diperbaiki.
Persiapkan kembali segala sesuatunya, baik teknik maupun non teknik sebelum mengikuti turnamen kembali. Analisis secara detail setiap kekalahan akan membantu proses memperbaiki dan meminimalisir kesalahan terulang kembali.
Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/08/melatih-fokus-dan-konsentrasi-bermain.html?m=1
Jangan pernah memikirkan kekalahan, songsonglah kemenangan dengan rasa optimis.
Secara harfiah. kita jangan berfokus pada alasan mengapa kita mengalami kekalahan, karena itu berarti kita berfokus pada masa lalu. Kita harus menatap kedepan dan melanjutkan ke pertandingan yang akan datang tanpa gangguan mental "mengapa saya kalah". Cukup banyak berlatih saja, karena "permainan mental" dapat merugikan!!
Semangat sehat dan salam 🏓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar