Cari Blog Ini

Senin, 11 September 2023

Apakah Mental Bermain Tenis Meja Dapat Dibentuk dengan Mimpi??


Oleh: Kasmono Monex, penggemar hidup sehat



Selain olahraga rekreasi, tenis meja juga merupakan olahraga prestasi. Untuk berprestasi, selain penguasaan teknik bermain yang baik juga harus mempunyai mental yang kuat.

Jangan pernah menyerah oleh keadaan. Adakah prestasi seorang pemain yang selalu lancar dan baik-baik saja? Bahkan pemain besar dunia dan sukses sekalipun pernah melewati titik rendah dalam karirnya selama menjadi atlet. Mereka tidak menyerah oleh keadaan, mereka tidak menyerah tumbang dan berusaha melewati puluhan kegagalan sampai akhirnya sukses kejar mimpi menjadi pemain besar.

Untuk mencapai prestasi, kita harus merangkak dari bawah, melewati proses dan beragam tantangan. Bermimpi menjadi pemain sukses tentu akan banyak menghadapi berbagai rintangan, kita akan terbentur dengan tekanan dan rasa stres sehingga kita membutuhkan mental yang kuat untuk bisa maju terus dan pantang mundur. Mental yang lemah hanya akan menghalangi kita untuk berpikir positif dan kita akan terjebak dengan pola pikir yang mengkerdilkan diri kita sendiri.

Mental yang kuat adalah solusi menghadapi setiap persoalan dalam berlatih. Dengan mental yang kuat kita dapat melihat kesempatan dan mengambil reaksi terhadap suatu masalah.

Untuk mewujudkan mimpi, mental yang kuat dapat diwujudkan dengan beberapa kebiasaan yang kita lakukan:

Support 

Support atau dukungan terbesar terhadap pribadi kita datangnya dari Tuhan. Setelah itu dari keluarga dan orang-orang terdekat. Jadi, ingatlah Tuhan setiap saat, dimanapun dan dalam situasi apapun. Percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan manusia.

Emotion atau emosi

Emosi negatif dalam diri harus kita pahami dan kendalikan agar bisa memiliki mental yang kuat. Kecerdasan emosional atau EQ wajib kita miliki untuk membangun mental yang kuat. Kita bisa berlatih tenis meja dengan cara membuka pikiran, belajar mengutarakan apa yang kita rasa dan pikirkan, mengenali dan mengelola emosi pemain lain, serta introspeksi diri.

Tutup telinga terhadap hal negatif 

 "Kamu tidak berbakat, tidak akan sukses dan tidak bisa berkembang", itu adalah contoh komentar dari orang yang tidak ingin melihat kita menjadi besar. Fokus pada proses kejar mimpi kita dan jadikan cemoohan orang lain sebagai motivasi kita untuk lebih sukses. Tutup rapat-rapat telinga kita dari hal semacam ini.

Terus berlatih untuk mengasah kemampuan diri

Terus berlatih mengasah kemampuan diri dan menambah skill dalam diri akan membuat kita lebih percaya diri dan menjadikan mental lebih kuat. Dengan ilmu yang kita miliki, kita akan merasa diri kita lebih berharga. Asah kemampuan diri dengan mengikuti pelatihan multiball ataupun dengan menambah jam terbang bermain.

Bersabar jika dihadapkan bertemu dengan orang "ngeyel"

Menghadapi orang yang sulit diajak berdiskusi atau ngeyel menjadi momen kita untuk melatih mental. Tetaplah bijak, tidak perlu terpancing emosi dan kita dituntut untuk mengontrol dengan baik interaksi dengan orang tersebut sehingga bisa membuat suasana menjadi lebih baik. Lakukan pendekatan secara rasional sehingga tidak bermain dengan emosi atau baper. Jika tidak bisa, abaikan saja.

Adaptasi dengan hal baru

Pemain bermental kuat beradaptasi dan fleksibel serta tidak khawatir terhadap hal baru. Kita percaya bahwa menerima hal baru dan keluar dari zona nyaman adalah kunci untuk menjadi lebih baik dan sukses kejar mimpi.

Kegagalan jadikan sebagai cambuk

Kegagalan adalah proses menuju kesuksesan. Setiap pemain pernah mengalami kegagalan. Jika kita alami kegagal an, tetaplah bersyukur, karena dengan kesadaran seperti itu kita diberikan kesempatan untuk mencoba lagi dari awal dengan cara atau metode yang lebih baik.

Rutin berlatih 

Pemain yang rutin berlatih akan meningkat kemampuannya, tidak hanya skill dan fisik, tapi juga intelektual dan sosial.

Bijak ber media sosial 

Media sosial berkontribusi dalam isu kesehatan mental. Ber media sosial seperlunya saja untuk hal-hal yang positif saja, dengan demikian tidak akan mengganggu mental kita.

Bersosialisasi dengan pemain lain

Bersosialisasi atau silaturahmi terbukti menurunkan aktivitas otak di bagian subgenual prefrontal cortex. Bagian ini aktif ketika sedang berpikiran negatif. 

Hargai diri sendiri

Ketika kita membandingkan diri sendiri dengan pemain lain, akan menjadi penyebab mental yang lemah. Refleksikan diri dan lihat potensi yang bisa kita kembangkan. Apakah kamu jago pukulan smash gledek misalnya? Fokus pada kekuatan itu dan kembangkan menjadi senjata bermain yang bisa dibanggakan. Jangan hilangkan pukulan otodidak yang kita miliki, tetapi justru harus dikembangkan, karena bisa jadi pukulan otodidak yang disepelekan orang lain justru menjadi kekuatan kita dalam bermain dan menjadi kebanggaan.

Baca juga: https://kasmonomonex.blogspot.com/2023/07/ketagguhan-mental-tidak-penting-dalam.html?m=1

Fokus pada hari ini dan rencana ke depan. Nasib kita dimasa depan tak perlu dikhawatirkan, karena masa depan belum tiba. Hidup lah di hari ini dan nikmati prosesnya. Menjaga kesehatan mental merupakan bagian dari menjaga kesehatan tubuh.


Semangat sehat dan salam 🏓


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar